Hisab dan Ru'yah Hilal Dalam Penentuan Awal Bulan

« صوموا لرؤيته وأفطروا لرؤيته ، فإن غم عليكم فأكملوا العدة »
Berpuasalah kalian berdasarkan ru`yatul hilal dan ber’idul fitrilah kalian berdasarkan ru`yatul hilal. Apabila terhalangi mendung atas kalian, maka sempurnakanlah bilangan (menjadi 30 hari). (HR. Muslim 1081)

Jelaslah hadist di atas sebagai pedoman bagi sobat smua tuk memahami bahwa penentuan awal bulan yang diajarkan Rosul adalah dengan ru'yah ( melihat ) bulan. Mungkin kita sempat berpikir bahwa dengan metode ru'yah seakan-akan mempersulit diri, sekarang kan udah zaman canggih, software-software tuk buat kalenderpun juga banyak, namun begitulah tuntunan Rosul kita, terasa sulit karena sudah lama ditinggalkan sistem kalender qomariah, kita pribadi saja hampir tidak mengenal sistem kalender hijriah, apalagi melihat hilal.

Sekilas Tentang Ru'yatul Hilal
Ru`yatul Hilâl dalam pengertian syara’ adalah : Melihat Al-Hilâl dengan mata atau penglihatan, pada saat terbenamnya matahari pada petang hari ke-29 akhir bulan, oleh saksi yang dipercaya beritanya dan diterima kesaksiannya. Sehingga dengan itu diketahui bulan (asy-syahr) baru telah masuk.
Jadi, dalam ketentuan Syari’at Islam, masuknya bulan baru tidak semata-mata ditandai dengan wujûd (keberadaan) Al-Hilâl di atas ufuk, yaitu kondisi ketika matahari tenggelam lebih dahulu daripada bulan setelah peristiwa ijtimâ’ (ijtimak/kunjungsi) ). Tapi masuknya bulan baru dalam ketentuan Syari’at Islam ditandai dengan terlihatnya Al-Hilâl. Meskipun secara perhitungan Al-Hilâl sudah wujud namun pada kenyataannya tidak terlihat, maka berarti belum masuk bulan baru.

Tips Mengamati Hilal
  1. Buat simulasi dengan software dulu untuk mengetahui letak bulan
  2. Cari informasi di situs astronomi
  3. Amati secara berkelompok agar saling melengkapi
  4. Amati setelah matahari tenggelam 5-10 menit, pengamat harus jeli, cekatan dan hati-hati karena hilal terjadi dalam waktu yang singkat  
Jika Hilal Tidak Terlihat
 Ikmal (menggenapkan) hitungan bulan menjadi 30 hari. Ini dilakukan apabila tidak berhasil melakukan ru’yatul hilal, baik karena mendung ataupun karena faktor-faktor lainnya.

Posting Komentar untuk "Hisab dan Ru'yah Hilal Dalam Penentuan Awal Bulan"