Menggapai Puncak Mahameru 14 - 16 Agustus 2013 (bag.1)

Bagian I  : Hembusan Berita Arcopodo Dijaga Kopassus
Setelah perjalanan panjang dengan motor dari Tumpang, akhirnya sampai juga di Desa Ranupane, langsung saja kami diarahkan ke tempat parkir yaitu menuju lapangan Ranupane. Sudah banyak sekali motor yang diparkir di sebelah lapangan. Badan capek setelah perjalanan yang panjang, rasanya ingin istirahat langsung, namun kami belum sholat dhuhur, setelah urusan parkiran selesai langsung kami menuju masjid Ranupane.

Sebelum kita lanjutkan ceritanya, maaf jika tulisan kali ini banyak ceritanya dan sedikit informasinya sehingga membosankan bagi yang membacanya, sekedar permintaan dari teman seperjalanan untuk dibuatkan cerita menggapai Puncak Mahameru.

bukan kopassus,kopassus
Bukan Kopassus
Jabir, ia adalah teman kami yang pernah mendaki Gunung Semeru sebelumnya, sehingga dialah yang langsung membawa kami setelah sholat menuju pendaftaran pendakian Gunung Semeru. Sampai di depan gedung pendaftaran, langsung saja rombongan kami istirahat di lapangan depan gedung. Jabir menuju loket untuk mengambil formulir dan berkas-berkas yang harus kami isi. Masing-masing dari kami keluarkan dari tas berupa : uang, fotokopi KTP, surat keterangan sehat, adapun materai cukup satu saja. Jadi materai yang sudah dibeli untuk tiap orang dari rombongan kami disimpan saja mungkin suatu saat dibutuhkan. Materai dipakai untuk membuat surat pernyataan siap menanggung sendiri jika mendaki sampai puncak, karena rekomendasi dari pihak taman nasional, mendaki hanya sampai kalimati saja. Surat pernyataan cuma satu untuk satu rombongan, dan yang bertanda tangan adalah saya sendiri (yoyok). Saat menandatangani pernyataan tersebut perasaan rasanya campur aduk, karena harus siap bertanggung jawab kalau terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan.

Selanjutnya segera saja kami bereskan regristrasinya, jumlah peserta rombongan dan jumlah tenda yang di data, untuk bawaan tidak didata. Selesai regristrasi kamipun bergegas menapaki jalan menuju Gunung Semeru, semilir angin sore seiring juga isu penjagaan kopassus berhembus, membuat pasrah akan hal yang terjadi nantinya, sampaikah kita menggapai puncak Mahameru?

Kami  mencoba membahas sambil berjalan, tentang penjagaan Arcopodo oleh kopassus, kurang lebih demikian : "Kita kan jauh-jauh dari Jawa Tengah, setiap orang ke Gunung Semeru apalagi baru pertama kali kemungkinan besar mereka ingin menggapai Puncak Mahameru, kalau tidak boleh ke puncak sih udah sring kami dengar, tapi kalau dijaga kopasus, yah...gimana lagi. Ya sudah, saat ini yang penting mendaki dulu nanti lihat situasi dan kondisi. Setelah melewati gerbang pendakian ketemu dengan pendaki yang baru saja turun, dia kasih tips. Kata dia kurang lebih begini : " Kalau turun dari puncak dan ditanya penjaga di atas, bilang saja dari ambil air, jangan bilang dari puncak kalau tidak mau di hukum dijemur di Kalimati. 
Jabir bilang :" Mas sumber airnya kan arahnya berbeda dengan arah ke puncak ? " , tapi kata orang itu ya bagaimana lagi pokoknya jangan bilang dari puncak.

Terpikir oleh ku, gimana caranya bisa ke puncak secara diam-diam kalau jalur di jaga, berarti harus cari jalur lain dan kalau malam hari berarti jangan menyalakan lampu senter, kalau menyalakan lampu senter otomatis kelihatan dong. Setiap kami bertemu dengan pendaki ada dari kami yang bertanya tentang penjagaan tersebut. Rata-rata mereka jawabannya memang masih ragu dan mereka sebenarnya juga tujuannya ingin mendaki sampai puncak. Maka dalam hati aku katakan :"Lihat saja besok malam ratusan sampai ribuan pendaki menuju puncak yang katanya akan di jaga kopassus, bisa gak?"

4 komentar untuk "Menggapai Puncak Mahameru 14 - 16 Agustus 2013 (bag.1)"

Comment Author Avatar
wah petualang ya gan,, mantap ni adminya hahahha..
Comment Author Avatar
petualangan di semeru, mantab dinginnya, butuh persiapan mental, kalau adminnya sih biasa-biasa aja
Comment Author Avatar
Pasti seru dan menyenangkan...
Comment Author Avatar
Mendaki gunung,berpetualang bersama teman-teman,melihat pemandangan gunung semeru sangat menyenangkan rasanya smua ingin di tulis dalam catatan perjalanan ini