Kemampuan Dasar Mendaki Gunung

Mendaki gunung sudah menjadi trend tersendiri hampir pada semua kalangan, terutama kawula muda. Banyak yang melakukan kegiatan ini dengan tujuan yang berbeda-beda, baik sekedar hobi, refreshing, berolahraga dan masih banyak tujuan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu, semua dari kita berharap tujuan tersebut yang memiliki nilai positif.

kemampuan dasar mendaki gunung

Pada tulisan kali ini kita tidak akan membahas masalah tujuan-tujuan mendaki gunung tersebut, namun di sini sekedar memberikan gambaran dan informasi ternyata mendaki gunung itu ada kemampuan dasarnya. Bagi kita yang akan mendaki gunung paling tidak memiliki beberapa kemampuan dasar tersebut, dan seiring dengan bertambahnya jam terbang semoga terus terasah kemampuan dasar tersebut.

Kita melihat gunung dari jauh, maka terlihat begitu tinggi bahkan ada gunung yang benar-benar berbentuk kerucut sempurna. Bayangan kita seperti anak kecil yang belum tahu, bagaimana kita bisa sampai puncak ? Apa mungkin bisa sampai puncak ? Wah..yang bener aja apa tidak masuk jurang atau tergelincir turun ke bawah karena terlihat begitu terjalnya. Paling pakai tali ya agar sampai puncaknya ? Memang hal yang wajar jika muncul pertanyaan dan pernyataan seperti di atas, karena hanya bersandar pada penglihatan dari jauh ketika melihat gunung berbentuk kerucut seperti nasi tumpeng yang kecil, runcing, tidak ada jalannya, padahal ketika sampai di gunung kok seperti jalan santai saja, jalur sudah terbentuk begitu lebar. Sebelum kita lanjutkan, maksud mendaki gunung yang kami sebutkan di atas adalah mendaki gunung yang sedang jadi trend, mendaki gunung pada umumnya gunung di Indonesia yang sudah mudah didaki.

Kemampuan Teknis Mendaki Gunung
Kemampuan dasar mendaki gunung terkait dengan uraian di atas adalah kemampuan teknis, dan tentu saja masing-masing kegiatan akan memerlukan teknis yang berbeda sesuai dengan tingkat kesulitan sebuah gunung untuk didaki. Dalam bukunya yang berjudul “Panduan Dasar Kegiatan Pendakian”, Taufik Susilo menjelaskan bahwa kemampuan teknis yaitu kemampuan yang berhubungan dengan ritme dan keseimbangan gerakan serta efisiensi penggunaan perlengkapan.

Kami ambil satu contoh teknik berjalan. Setiap kegiatan pendakian gunung apapun jenisnya pasti tidak terlepas dari berjalan kaki. Berjalan kaki ada teknisnya sendiri, menyesuaikan ritme jangan terlalu cepat dan jangan terlalu lambat. Terlalu cepat dan memaksakan diri akan membuat tubuh kecapekan, apalagi tujuan masih jauh, adapun terlalu lambat akan memakan waktu lebih lama dan tidak sesuai dengan perencanaan yang telah ditentukan. Untuk teknik efisiensi penggunaan perlengkapan insya Allah akan semakin terasah ketika kita sering melakukan pendakian gunung, bagaimana cara packing yang benar, perlengkapan apa saja yang akan kita gunakan dan sebagainya. Bagi yang belum tahu sama sekali bisa mencari informasi misalnya : bertanya kepada yang sudah sering mendaki gunung, membaca buku panduan pendakian gunung, diskusi di forum atau grup pendakian gunung dan browsing di internet. Semakin banyak referensi yang didapat akan semakin bagus.

Kemampuan Fisik
Bisa dimengerti terkait dengan kemampuan dasar mendaki gunung adalah kemampuan fisik. Dalam hal ini fisik sehat dan diperhitungkan mampu untuk melakukan aktivitas pendakian gunung. Alhamdulillah kalau kita dikaruniai fisik lengkap atau maaf tidak cacat, sehingga aktivitas sehari-hari seperti olahragapun mampu. Fisik mampu dan satu lagi, saat hari H pendakian gunung kita dalam keadaan fit atau tidak sakit. 

Bagi anda yang mempunyai keterbatasan fisik atau memiliki penyakit tertentu sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter atau rekan lain yang mempunyai keadaan yang sama tapi mampu melakukan pendakian gunung. Latihan fisik disesuaikan dengan keadaan fisik kita, saat mendaki gunung pun sesuaikan dengan kemampuan fisik kita, sekali lagi jangan memaksakan diri, butuh pembiasaan  atau adaptasi terlebih dahulu. Dengan seringnya berlatih dan pembiasaan diri dengan kegiatan pendakian gunung, maka kita bisa memahami batas kemampuan fisik kita dan semoga semakin meningkat kemampuan fisik kita.

Perlu diketahui juga terkait kemampuan fisik ini, salah satu syarat simaksi untuk mendaki gunung di beberapa pendakian membutuhkan surat keterangan sehat dari dokter, misalnya untuk pendakian Gunung Semeru.

Kemampuan Kemanusiawian
Pengembangan Positif Mental Attitude (PMA ), kesabaran, optimis, percaya diri, konsentrasi, kemandirian, kemampuan untuk dipimpin atau memimpin ( leadership ), semual hal itu diperlukan dalam pendakian gunung karena terkadang kita harus menghadapi situasi yang tidak bersahabat, mengalami kesulitan, kelelahan sangat dan hal-hal semisalnya dengan penuh sabar kita optimis bisa selesaikan dan melewati keadaan tersebut. Kita berupaya tetap konsentrasi tidak panik tatkala saat tersesat misalnya. Sama dengan kemampuan-kemampuan sebelumnya, maka kemampuan kemanusiawian juga bisa terus dilatih di medan sesungguhnya.

Kemampuan Pemahaman Lingkungan
Setelah menentukan gunung tujuan yang akan kita daki, maka penting memahami lingkungan atau medan gunung tersebut. Kemudahan untuk mendapatkan informasi dan mempelajari kondisi lingkungan bisa melalui smartphone untuk mencari informasi di internet, prakiraan cuaca, status gunung berapi, atau bahkan bisa bertanya lewat telepon ke basecamp pendakian gunung yang akan dituju.

Demikian beberapa kemampuan dasar mendaki gunung yang bisa kami tuliskan,semua ini sebagai pendahuluan bagi yang baru mengenal aktivitas mendaki gunung atau sebagai bahan diskusi kita semua. Banyak kurangnya karena keterbatasan ilmu dan pengalaman kami. Silakan bagi pembaca yang mempunyai unek-unek, pandangan atau pendapat untuk melengkapi atau mungkin mengkoreksi tulisan di atas, bisa menulis di kolom komentar 

 Referensi :
 Susilo, Taufik.2012.Siap Mendaki Panduan Dasar Kegiatan Pendakian.


Posting Komentar untuk "Kemampuan Dasar Mendaki Gunung"