Ekspedisi Menembus Langit Yang Menginspirasi

Melintas dipikiran kami pribadi ketika ada informasi di grup facebook Astronomi Indonesia bahwa pada hari sumpah pemuda 2016, akan ada rekor nasional terpecahkan di bidang antariksa Indonesia. Sebuah pesawat tanpa awak ( Unmanned Aerial Vehicles), buatan asli anak muda Indonesia, akan menembus Statosfer ( setinggi 30 kilometer ) di atas langit sana. Wahh..keren nih, langsung terbayang layaknya misi-misi antariksa luar negeri sana, dan kami klik tautan yang diberikan pada info tersebut. Misi dengan tajuk yang keren " Menembus Langit ", cuma setelah baca-baca deskripsi dan videonya, lah...kok ternyata cuma pakai balon udara untuk menerbangkannya, tapi gak mengapa asyik juga diikuti gimana misi tersebut.

logo menembus langit uav
Logo Menembus Langit
Sumber : twitter menembus langit

LATAR BELAKANG EKSPEDISI MENEMBUS LANGIT
Berikut  latar belakang ekspedisi "Menembus Langit"  yang kami kutip dari official websitenya.
Ekspedisi Menembus Langit akan menjadi suatu pencapaian baru dalam kajian ilmu aeronautika dan teknologi kedirgantaraan di Indonesia. Ekspedisi Menembus Langit diharapkan mampu memacu percepatan teknologi keantariksaan, membantu kajian ilmu aeronautika, dan menginspirasi Indonesia.
Dalam pelaksanaannya, pesawat tanpa awak atau unmanned aerial vehicle (UAV) Ai-X1 diterbangkan dengan balon cuaca ke stratosfer dan akan kembali ke titik awal secara otomatis. UAV Ai-X1 dilengkapi dengan sensor meteorologi untuk mengumpulkan data atmosfer. 
Data meteorologi beserta laporan penelitian penerbangan akan diolah dan akan didistribusikan ke Universitas-Universitas terkait aeronautika di Indonesia.

Tim Menembus Langit pun akan mempublikasikan laporan penelitian stratosfer secara terbuka. Dengan ini, harapannya adalah pencapaian stratosfer bisa digunakan oleh masyarakat untuk pencapaian selanjutnya.


Mission Plan
Sumber : tees.co.id

Sketch Command Center
Sumber : tees.co.id
Ide dasar Menembus Langit diawali dari kecintaan Dian Rusdiana Hakim terhadap kedirgantaraan dan harapan untuk memberikan inovasi kepada Indonesia. Membuat pesawat tanpa awak produksi Indonesia menuju stratosfer telah menjadi impiannya semenjak 10 tahun yang lalu. Dian Rusdiana Hakim selalu yakin bahwa Indonesia mampu mengembangkan teknologi kedirgantaraan dan kajian ilmu aeronautika.

EKSPEDISI PERTAMA
Hari itu hari Jum'at,selepas jaga malam dan selepas subuh, hal biasa bagi kami standby di depan komputer, jadi tidak masalah mau streaming launch pesawat jam 05.00 pagi pun bagi pemirsa seperti kami siap-siap saja. Pantengin terus monitor, memang streaming lewat aplikasi periskope, cari di youtube dan facebook tidak ada streamingnya, sedangkan kami pribadi malas instal aplikasi di HP android lagi, ya alternatif bisa streaming di web menembus langit atau di twitter menembus langit dengan PC dan browser tentunya.

Hari pertama memang belum berhasil mencapai target ke stratosfer, dari streaming dan tweet dapat info kalau UAV Ai-X1 lepas dari balon udaranya di ketinggian sekitar 10.000 m atau 10 km, karena GPS glitch di 10 km. Failsafe terlalu sensitif. Ai-X1 melepaskan diri dari Balon lalu RTH ( return to home ).
Maaf sebelumnya kalau artikel tidak bisa memberikan informasi teknis terkait ekspedisi ini karena selain kami pribadi kurang ilmunya butuh waktu untuk mempelajarinya, kapan-kapan kalau ada waktu ayo bareng-bareng baca informasinya dengan browsing di internet he he...


ekspedisi menembus langit
Memonitor Ekspedisi Menembus Langit
Sumber : screen shoot pribadi

Belum berhasil atau gagal tidak membuat putus asa, itu lah yang kami pribadi suka, karena akan ada episode ke dua, semakin penasaran ternyata menerbangkan sebuah wahana dengan balon udara saja tidak semudah bayangan kita to..

EKSPEDISI KE DUA
Hari Sabtu 29 Oktober 2016 kita saksikan bersama ekspedisi ini walaupun tidak semeriah hari pertama yang ada reporternya, kali ini lebih pagi jadwal peluncuran wahana ini. Dijadwalkan jam 05.30 walaupun tetap mundur sampai jam 06.00 lebih, biasa harus persiapan, cek list dan lain-lain. Berbekal pengalaman di ekspedisi pertama kemungkinan di hari ke-dua ini lebih mantab lah dari segala sisi harapan kami pribadi. Dan hal tersebut dibuktikan dengan wahana bisa mencapai ketinggian lebih dari hari pertama, yaitu di ketinggian 19 km dan sudah memasuki stratosfer tentunya, namun tiba-tiba wahana/ UAV melepaskan diri dari balon, penyebabnya sampai tulisan ini di ketik belum diketahui. Dari streaming memang tidak terlihat sejak telemetri dan kamera tidak bisa di hubungkan ke jakarta, kemungkinan disconect antara Garut dangan Jakarta. Ya menunggu update berikutnya saja lewat twitter menembus langit. Apakah GPSnya yang mengalami gangguan sehingga ada kabar kalau UAVnya sudah mendarat tapi tidak tepat di home basenya, kita tunggu saja info resminya.

PENUTUP
Pokoknya keren lah kalau bisa membuat seperti itu, memang sederhana kalau dibandingkan dengan proyek NASA, namun ternyata bisa menginspirasi, ya paling tidak bagi kami pribadi bisa menyedot perhatian dan ternyata bisa memberikan ide tuk nulis di blog ini, meski tidak bisa detail karena tulisan ini hanya sekedar unek-unek admin saja. Tetap semangat, yooo..menembus langit.


Ai-X1 dirancang oleh Dirgantara Purnama, chief aircraft designer dari AeroTerrascan
Sumber : twitter menembus langit

Posting Komentar untuk "Ekspedisi Menembus Langit Yang Menginspirasi"