Tas Gunung ( CARRIER) Yang Pernah Admin Punya

Postingan kali ini dari judulnya sudah diketahui kalau bukan tulisan tips memilih tas gunung. Admin sadar masih newbie dalam banyak bidang, masih menulis apa yang terbetik di hati yang penting mengalir saja dulu, jadinya seperti curhat saja nih...
Tas Admin Saat Di Semeru
Tentang bagaimana tips memilih tas gunung yang bagus tentu banyak hal yang perlu diperhatikan, jadi tidak melulu soal bugdet, tetapi faktor kenyamanan dan pengaruhnya ke kesehatan atau kondisi tubuh kita setelah memakai tas tersebut. Seperti backsystem, kesesuaian torso, kenyamanan busa pundak, shoulder strap (tali pundak), chest strap (tali dada),  hip belt (tali pinggang) dan lain-lain.
carrier
Panjang Torso adalah panjang lekukan tulang belakang,
dari pangkal leher ke garis tengah pinggul atas
 guide.sportsmansguide.com
Faktor selanjutnya dalam memilih tas gunung adalah tentang keawetan produk yang kita beli tersebut. Mungkin akan ada yang menyeletuk kalau awet ya simpan di almari saja tidak usah dipakai, namanya juga menyeletuk biarkan saja jangan dihiraukan. Tas gunung terbaik adalah yang kita beli dan dipakai he he.., kalaupun rusak karena dipakai hal tersebut masih dalam batas wajar. O iya..kok malah jadi menulis tips memilih tas gunung sih..., pembaca bisa mencari sendiri soal tips memilih tas gunung di google saja.

Tas gunung yang pertama saya punya adalah tas hasil menemukan barang bekas di kost-kostan sebelum akhirnya saya ke pondok. Seperti apa tas tersebut, karena jaman dahulu belum punya kamera maka tidak terdokumentasikan. Tas tersebut mungkin tas beli di pasar, tanpa frame, bahan seperti parasit karet, mungkin jenis tas gunung ini ngetrend dijaman dahulu, seperti model-model tas alpina. Tas tersebut kapasitas besar dan lebih enak lagi karena cuma menemukan barang bekas saja. Tas gunung tersebut saya pakai ke Gunung Merbabu pertama kali tahun 2006.

Selanjutnya tas gunung yang pernah saya punya adalah tas buatan penjahit lokal sini. Yang penting modelnya tas gunung atau carrier, dengan kapasitas mungkin sampai 70 litter lebih, dengan frame besi teralis yang pipih, bahan tas seperti kain ripstop dan di double jadi memang kuat, tapi tidak kebayang ya beratnya he he.., biaya pembuatannya kalau tidak salah sekitar 250 ribuan , yang kita tahu kala itu tahun 2011 harga masih relatif murah dibanding jika beli tas oudoor bermerk, tidak tahu tepatnya berapa harga tas gunung consina, harga tas gunung rei apalagi eiger, maklum dahulu belum ada bukalapak dan marketplace semacamnya. Tas ini pernah saya pakai ke beberapa gunung seperti : Lawu, Merapi dan Slamet ( 2011), Rinjani dan Prau (2012). Karena saya rasa tas tersebut mulai tidak nyaman terus saya ganti tas.
tas gunung carrier
Tas HNF (hanif) buatan Abu Ismail Hanif
Tahun 2013 saat ke Semeru akhirnya saya ganti tas Cozmeed Raptor 60 liter, mulailah saya pakai tas branded walaupun tas lokal juga, dan saat itu memang cari kapasitas besar dengan harga terjangkau. Tas gunung (carrier) ukuran 60 ltter cukup untuk bawa perlengkapan konvensional saya, dari kompor, matras, sleepingbag, tenda kapasitas 2 orang sampai bawa jerigen air minum 5 liter he he..

Carrier Cozmeed Seri Raptor 60 liter
Carrier Cozmeed Seri Raptor 60 liter
Tas Raptor ini dulu harganya sekitar 450-ribuan, harga standar di tahun 2013, kalau harus jahitkan lagi tampaknya harga kurang lebih segitu dan prosesnya lama, terus bahan kurang berkualitas, apalagi desain tentu jauh dibanding tas branded Cozmeed ini. Tas Cozmeed ini bahannya bagus, desain juga ok dengan torso bisa di atur ( adjustable backsystem) ,  jadi bisa kita sesuaikan dengan torso kita.

Adjustable Backsystem di Cozmeed Raptor 
Saya lepas tas ini alias saya jual karena butuh uang dan saya mulai jarang naik gunung, selain itu tas ini memang cocoknya untuk naik gunung secara konvensional, memang saat itu saya mulai tertarik pendakian gunung model ultralight, jadi lengkap sudah alasan tas tersebut saya jual dengan terpaksa padahal sebenarnya sudah banyak kenangan (pernah ke semeru, merbabu, sumbing, sindoro, prau, dipinjam teman dll)  atau suatu saat dibutuhkan untuk mengangkut perlengkapan yang banyak dan berat-berat saat mudik atau safar, tapi faktor daripada dipinjami terus oleh orang lain nanti rusak, ya sudah saya jual dan saya dapat uang tuk makan he he..

Tas selanjutnya yang saya punya adalah Tas Kalahari ( mulai mencoba hijrah ke model pendakian ultralight). Model pendakian Ultralight intinya adalah membawa perlengkapan pendakian dan perbekalan lebih ringan dengan tetap mengutamakan prosedur keselamatan. Untuk belajar materi tentang ultralight backpaking ini bisa ke grup FB IUB ( Indonesia Ultralight Backpacking)

IUB
Kutipan Pengertian UL Backpacking
Tas Kalahari sangat populer di grup IUB karena harga terjangkau, ringan beratnya karena tanpa frame tapi bagian belakang bisa di selipin potongan matras jika dibutuhkan frame sebagai backsystemnya. Detail tas Kalahari tidak saya bahas di sini, karena review tas tersebut sudah ada di grup IUB. Kapasitas tas sekitar 40 liter sudah cukup lega untuk bawa perlengkapan pendakian model UL, disiasati saja kalau soal tenda jika tidak masuk, bisa diganti dengan  tarptent yang lebih ringkas dan kecil. Tas Kalahari ini baru saya pakai saat mendaki Gunung Sigandul Temanggung.

Demikian tulisan alakadarnya dari saya, sekedar mengisi blog yang harus tetap hidup dengan tulisan, jika tulisan ini bermanfaat, saya beryukur alhamdulillah, kalau kurang atau bahkan tidak ada manfaatnya berarti tanda kalau saya harus banyak belajar lagi dalam menulis yang baik, terimakasih. 

2 komentar untuk "Tas Gunung ( CARRIER) Yang Pernah Admin Punya"

Comment Author Avatar
Comment Author Avatar
terimakasih kak atas kunjungannya di blog ini, maaf masih belum bisa fokus buat artikel tentang pendakian gunung